Kematian merupakan hal yang pasti akan dirasakan oleh semua orang.
Sehingga pada saat itu, ruh akan terpisah dari jasad. Selanjutnya jasad
akan dimakamkan di liang kubur dan hanya ada dua kemungkinan yang akan
terjadi, yaitu menerima nikmat kubur atau siksa kubur.
Salah satu bentuk nikmat kubur adalah adanya cahaya yang menerangi alam
kubur. Pasalnya alam kubur digambarkan sebagai sebuah tempat yang gelap,
sunyi dan mencekam.
Terdapat 7 perkara yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan nikmat kubur
tersebut. Beberapa diantaranya bahkan sangat mudah untuk dilakukan.
Lantas apa sajakah 7 perkara tersebut ?
Dikutip dari Kitab Durrotun Nashihin pada bab yang menerangkan dzikir
dan tauhid oleh Usman Al Khaibawi disebutkan bahwa, terdapat 7 perkara
yang bila dilakukan kelak dapat menerangi kubur dengan cahaya,
diantaranya adalah :
1. Ikhlas dalam beribadah
Perkara pertama yang bisa dilakukan agar kelak diberikan cahaya yang
menerangi alam kubur adalah dengan ikhlas dalam beribadah. Bahkan hal
ini merupakan perkara yang diperintahkan oleh Allah SWT.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak
akan menerima suatu amal pun dari seorang hamba kecuali bila dikerjakan
dengan ikhlas dan ditujukan kepada Allah semata." (HR. An Nasa'i)
2. Berbuat baik kepada kedua orang tua
Perkara kedua yang bisa dilakukan adalah dengan berbuat baik kepada
kedua orang tua. Hal ini merupakan perkara yang wajib dilakukan oleh
seorang muslim setelah shalat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah
An-Nisa ayat 36 bahwa,
"Dan sembahlah olehmu sekalian kepada Allah dan jangan menyekutukanNya
dengan sesuatupun dan kepada kedua orang tua berbuat baiklah“
3. Bersilaturahmi
Bersilaturahmi juga merupakan salah satu perkara yang kelak dapat
menerangi alam kubur. Bersilaturahmi merupakan salah satu perkara yang
sangat dianjurkan oleh Allah SWT dan juga Rasulullah SAW. Selain
merupakan salah satu bentuk amalan shaleh, dengan bersilaturahmi akan
terjalin hubungan baik antar sesama manusia. Dengan demikian, akan
diperoleh ketenangan dan kedamaian. Sehingga dalam beribadah pun bisa
dilakukan dengan khusyu'.
Allah SWT berfirman bahwa, "Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga
dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisa : 1)
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang senang untuk
dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), maka
hendaklah ia menyambung (tali) silaturahim.” (H.R Bukhari)
4. Tidak menyia-nyiakan umur untuk berbuat maksiat
Sebagai seorang hamba, manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah
SWT. Sehingga sudah selayaknya kita memanfaatkan waktu yang diberikan di
dunia ini untuk beribadah, meraih pahala dari Allah Ta'ala agar kelak
termasuk dalam golongan para penghuni surga. Dan bukan sebaliknya,
menyia-nyiakan umur untuk berbuat maksiat.
Allah SWT berfirman bahwa, “Takutlah kamu sekalian kepada hari di waktu
mana kamu sekalian dikembalikan kepada Allah“ (QS. Al-Baqarah : 281)
5. Tidak menuruti hawa nafsu
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki hawa nafsu.
Namun tidak sedikit diantaranya yang justru diperbudak oleh hawa
nafsunya. Sehingga menjadikan ia sebagai seorang yang suka berbuat
kemaksiatan. Padahal hal tersebut sangat dilarang oleh Allah SWT.
Menuruti hawa nafsu merupakan jebakan setan untuk menjerumuskan ke dalam
neraka. Sehingga siapa saja yang terjebak, kelak akan menjadi pengikut
setan di dalam neraka. Sementara bagi mereka yang mampu menahan hawa
nafsunya, Allah SWT akan memberikan keistimewaan baginya kelak di
akhirat.
Sebagaimana firman Allah SWT, “Adapun orang yang melampaui batas, dan
lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya neraka Jahimlah
tempat tinggalnya. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran
Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka
sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya” (QS. An-Naziat : 37-41)
6. Bersungguh-sungguh beribadah dan taat kepada Allah SWT
Perkara selanjutnya yang harus dilakukan adalah bersungguh-sungguh dalam
beribadah dan taat kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT,
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa. (Yaitu) orang-orang yag menafkahkan (hartanya), baik diwaktu
lapang maupun di waktu sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya
dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat
baik. Dan (juga) orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun
terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa
selain Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang
mereka mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka
dan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sedang mereka kekal
di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang yang beramal." (QS. Ali
Imran : 133-136)
7. Memperbanyak dzikir kepada Allah SWT
Kemudian perkara terakhir yang harus dilakukan agar kelak bisa
mendapatkan nikmat kubur adalah dengan memperbanyak dzikir kepada Allah
SWT. Dengan membiasakan diri untuk selalu mengingat Allah SWT, maka kita
akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang tercela.